Syafaat Rasulullah SAW

Tidak semua orang pantas mendapatkan syafaat. Hanya orang yang memenuhi syarat yang bisa mendapatkan syafaat di akhirat. Allah mengabarkan keadaan mereka ini dalam firman-Nya,

“Tidaklah bermanfaat bagi mereka syafaat para pemberi syafaat.” (QS. Al Muddatstsir: 48)

Setiap muslim berdoa selalu mengharapkan syafaat Rasulullah SAW di hari akhir kelak, karena beliau merupakan manusia pilihan pemegang syafa’at al-uzma atau syafaat yang agung atas izin Allah SWT.

Dalam Ensiklopedi Islam, syafaat artinya pertolongan atau bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang mengharapkan pertolongannya.

Apa yang dimaksud dengan syafaat?

Syafaat adalah menjadi perantara bagi yang lain untuk mendapatkan manfaat atau menolak mudarat. Misalnya syafaat untuk mendatangkan kebaikan, syafaat Rasulullah SAW bagi penduduk surga agar mereka memasukinya.

Allah memberikan karunia kepada seorang yang ikhlas, mengampuninya melalui perantaraan doa orang yang diberi izin memberi syafaat, dalam rangka memuliakannya.

Jadi, syafaat adalah karunia dan keutamaan yang Allah berikan bagi yang diberi syafaat.

Syafaat itu hanya ada pada Allah dan akan berhasil apabila Ia mengizinkannya. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firmanNya,

“Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa’atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa”. (QS. Al An’am: 51)

Syafaat sungguh merupakan nikmat yang luar biasa sehingga hanya orang-orang yang diridhai Allah saja yang pantas mendapatkannya.

Baginda Nabi Muhammad SAW sempat menyebut bahwa ia akan memberikan syafaat kepada umat yang tidak menyekutukan Allah SWT hingga akhir hidupnya.

Rasulullah bersada: “Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan segera. Sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku di hari kiamat. Syafaat itu insyaAllah diperoleh umatku yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” (HR Muslim).

Siapakah yang akan Memberikan Syafaat?

Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa para malaikat, para nabi, dan orang-orang beriman akan memberikan syafaat. Rasulullah SAW bersabda:

 “Malaikat memberikan syafaat, para nabi dan kaum mukminin memberi syafaat, tidak ada lagi kecuali Dzat Yang Paling Penyayang….” (Shahih Muslim, hadits no. 302)

Siapakah yang berhak mendapatkan syafaat?

Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan bahwa syafaat hanyalah didapatkan oleh orang yang ikhlas dan dengan izin Allah. Syafaat tidak akan didapat oleh orang-orang yang menyekutukan Allah.

Syafaat di akhirat hanya akan didapat dengan dua syarat:

  1. Izin dari Allah bagi syafi’ (orang yang memintakan syafaat)
  2. Adanya ridha Allah bagi orang yang dimintakan syafaat untukNya

Allah berfirman :

 “Tidak ada yang memberikan syafaat di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 255)

 “Mereka tidak akan memberi syafaat kecuali bagi orang yang diridhai-Nya.” (QS. Al Anbiya’: 28)

Siapa saja orang-orang yang akan mendapat syafaat di hari kiamat?

1.         Pemimpin yang adil

2.         Pemuda yang banyak beribadah kepada Allah

3.         Orang yang hatinya terikat dengan masjidesar

4.         Dua orang atau Lebih yang saling menyayangi karena Allah

5.         Lelaki yang diajak berzina namun menolaknya

6.         Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi

7.         Orang yang selalu berzikir

Kontributor: Tri Sundari (Pustakawan UAD Kampus 2)