Sadarlah Sebelum Terlambat
Masihkah kita berbuat “semau gue”, “siapa loe siapa gue”? Kita bangga dengan kesombongan kita. Sedangkan setiap detik mendekati kita pada kematian. Masihkah kita terlalu rakus dengan kekuasaan hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Masihkah kita sombong atas segala nikmat yang Allah titipkan?Mengapa kita terlalu cinta pada dunia fana ini? Padahal dunia ini tak lebih mulia dari bangkai keledai yang membusuk. Tidak hanya itu dunia juga tak pernah setia pada kita.
Astaghfirullah….. Betapa zalimnya diri ini, bergelimang dosa dan mengaku diri sebagai hamba, hamba macam apakah ini? yang tidak malu berbuat maksiat terang-terangan di hadapan pandangan Robb ‘azza wa jalla, wahai jiwa…. kenalilah kehinaan dirimu, sadarilah keagungan Robb yang telah menciptakan dan memberikan nikmat tak berhingga kepadamu, ingatlah pedihnya siksa yang menantimu jika engkau tidak segera bertaubat.
Waktu terasa kian singkat, kita tak pernah tau kapan ajal menjemput kita, untuk itu jangan pernah sia siakan kesempatan sehat ini, karena banyak orang lalai ibadah ketika sehat, banyak maksiat ketika sehat, banyak angan angan ketika sehat namun ketika sakit baru menyesal dan hanya satu keinginan yaitu sembuh.
Kematian pasti menemui setiap makhluk bernyawa. Walaupun kita berusaha mati matian menghindar darinya. Apalagi di saat pandemi ini kematian begitu sering kita dengar, dan berseliweran di depan mata kita. Tak padang usia tua muda jika sudah waktunya pasti kita akan kembali. Kewajiban kita hanya ikhtiar agar tetap sehat.
Tak hanya selesai sampai kematian namun Allah akan perlihatkan apa saja yang telah kita perbuat di muka bumi ini. Mata akan bicara…, Hidung bicara…., Telinga bicara…., Tangan bicara….., Kaki bicara…, Seluruh anggota tubuh bicara…. Hanya satu yang terkunci yaitu mulut kita. Coba renungkan ayat ini, Allah SWT berfirman: “Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah 62: Ayat 8).
Yah, mulut tak akan bisa lagi berdusta. Maka masihkah kita berbuat zholim di bumi Allah ini sedangkan Dia maha mengetahui yang gaib dan yang nyata tak satupun luput dari pengetahuanNya. Semuanya akan diminta pertanggungjawaban segala perbuatan kita walaupun sekecil biji zarah. Yaumil hisab hari perhitungan, disanalah kelak pengadilan Allah akan digelar, tak ada lagi dusta, karena mulut terkunci semua anggota tubuh akan bersaksi.
Saat itu tak ada kepentingan, tak ada tekanan. Inilah pengadilan yang paling jujur dan adil. Semua akan diperlihatkan apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Sungguh tak ada yang terlewat semua akan dibalas, sekecil apa pun kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan sekecil apa pun kejahatan ada hukumnya.
Banyak hal yang dapat kita ambil pelajaran dalam pandemi beberapa waktu yang lalu, yang paling utama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, meningkatkan amal sholeh kita, meningkatkan kasih sayang kita pada sesama. Banyaknya yang kematian dalam wabah ini harus membuat kita makin banyak muasabah diri, menilai diri bukan menilai orang lain, karena kelak yang dihisab adalah amalan diri sendiri.
Waktu terasa kian singkat, kita tak pernah tau kapan ajal menjemput kita, untuk itu jangan pernah sia-siakan kesempatan sehat ini, karena banyak orang lalai ibadah ketika sehat, banyak maksiat ketika sehat, banyak angan-angan ketika sehat namun ketika sakit baru menyesal dan hanya satu keinginan yaitu sembuh.
Semoga kita selalu sehat wal afiat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamiin yaa rabbal alamiin
Referensi:
https://www.askara.co/read/2021/08/08/20665/sadar-diri-sebelum-terlambat
https://muslim.or.id/919-cepatlah-sebelum-terlambat.html
Kontributor:
Dra. Sri Windarti Purnamaningsih (Pustakawan UAD Kampus 1)