Beragama yang Mencerahkan

Pada Al quran surah Al Baqarah ayat 257 Allah berfirman :

“Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah: 257)

Gerakan pencerahan bagi Muhammadiyah telah dimulai sejak KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah seabad yang silam. Gerakan mengembalikan umat pada sumber ajaran Al Quran dan sunnah nabi yang murni dengan mengembangkan ijtihad di banyak bidang kehidupan merupakan aktualisasi dari gerakan pencerahan. Langkah -langkah pembaharuan pembaharuan Kyai Dahlan dan Muhammadiyah zaman dulu sesungguhnya sama juga  dengan gerakan pencerahan karena mengeluarkan umat dari kegelapan dalam bentuk keterjajahan, keterbelakangan, ketertinggalan dan kebodohan menuju merdeka kemajuan dan pencerdasan di segala bidang kehidupan.

Islam bukan sekedar ajaran agama yang mengatur akidah dan ibadah, tetapi juga akhlak dan muamalah duniawiyah yang mengatur hubungan antar manusia, alam sekitar dan hubungan dengan Allah. Islam yang mencerahkan mengajarkan keadaban hidup sesuai posisinya selaku hamba Allah dan sebagai khalifah. Yang dituntut untuk menjadi manusia sholeh, sebagai pelaku kebenaran, kebaikan, keadilan dan segala kemuliaan hidup yang memiliki jiwa iman, Islam dan Ihsan. Dan menjadi bagian masyarakat yang hidup harmonis dengan keluarga serta lingkungannya bukan sebaliknya yang menjadi manusia yang rakus (israf) dan merusak (fasad) seperti mencuri, membunuh, menghina, korup dan sebagainya

Dalam hal beragama prinsip utama adalah dapat mencerahkan, menggembirakan,  membahagiakan, memajukan,  bertambah ilmu dan wawasannya. Permasalahan yang terjadi di masyarakat mengapa beragama terasa tidak membahagiakan menurut mantan ketua majelis Tarjih PP  Muhammadiyah penyebabnya adalah karena keberagaman kita saat ini belum menyentuh jiwa tapi terjebak pada agama yang terlembaga menjadikan agama terkotak kotak, tersekat-sekat jadi Ketika beragama tidak sealiran maka menjadi musuh padahal menganut agama yang sama yaitu Islam. Beragama yang mencerahkan akan menyelesaikan masalah masalah kemiskinan, kebodohan, konflik dimasyarakat, krisis moral, kekerasan sesuai dengan  jiwa Muhammadiyah degan jihad mengikhtiarkan untuk mewujudkan kehidupan manusia yang maju, adil, Makmur, bermartabat dan berdaulat.

Menjaga sikap dan menciptakan suasana yang harmonis dalam perbedaan merupakan akhlak yang terdapat dalam hadis yang berbunyi akhlak itu senantiasa harus diperbaiki secara  terus menerus. Beragama tidak sekedar ritual dan spiritual tapi juga kualitas dan kuantitas dan ingat beragama juga bukan untuk bisnis dengan menjual ayat ayat dengan murah untuk keuntungan pribadi dan salah besar ketika agama juga untuk kepentingan politik. Jadi kesimpulannya kita beragama itu memakai hati, kasih sayang dan berbuat baik diantara yang berbeda Islam itu membuat lingkungan  sekitar kita itu nyaman dan menyenangkan,

Referensi:

Haedar Nashir, 2019,Islam agama pencerahan,Penerbit : Yogyakarta : Suara Muhammadiyah

Kontributor :

Tri Sundari (Pustakawan UAD Kampus 2)