Nanik Arkiyah, M. IP sebagai Presenter di SILASMA 2024

SILASMA merupakan Silaturahmi Nasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (SILASMA) yang diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (FPPTMA). Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu-Jum’at/5-7 Juni 2024 bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kegiatan ini berjalan lancar. Tema kegiatan ini yakni “Kontribusi Perpustakaan dalam Pengembangan Reputasi Institusi”. Rangkaian dari kegiatan ini yakni call for papers, rakornas, seminar nasional dan FPPTMA Awards.

Acara di hari pertama yakni pembukaan dan presentasi hasil call for papers para peserta. Kegiatan ini  dibuka oleh Ibu Irkhamiyati, S. IP., M. IP selaku Ketua FPPTMA pada hari Rabu/5 Juni Pukul 13.30 WIB di ruang Muhammadiyah Corner Perpustakaan UMM. Selanjutnya, para peserta presentasi hasil call for papers dibagi menjadi dua ruang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan yakni repositori dan literasi informasi.  Nanik Arkiyah, M. IP berada di ruang literasi informasi  mempresentasikan artikel hasil penelitiannya dengan judul “Manajemen Media Sosial Sebagai Upaya Promosi Perpustakaan: (Conntent Planner Instagram )”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa:

Pertama, instagram perpustakaan menjadi sarana promosi yang efektif jika dikelola dengan baik dan tepat, yaitu dengan membuat content planner sehingga instagram perpustakaan: meningkatkan kesadaran merek (eksistensi perpustakaan), mendorong penjualan, memperkuat komunitas online, dan meningkatkan kesadaran akan informasi;
Kedua, dengan memanfaatkan fitur, content planner dan materi tentang kepustakawan instagram perpustakaan dapat sebagai sarana promosi.

Acara menarik ini semoga mampu memotivasi pustakawan untuk mengembangkan kemampuan melalui tulisan dan karyanya yang dapat dijadikan media sharing informasi dan mengembangkan keilmuan khususnya ilmu kepustakawanan. Dampak jejaring inilah yang mengantarkan perpustakaan dan pustakawannya tergerak untuk membuka diri, ber-inovasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan pemustakanya. Hal inilah yang kelak melatarbelakangi perpustakaan sebagai mitra kolaboratif bagi pemustakanya dalam arti sesungguhnya. (ap)