Amalan – Amalan yang Dilakukan di Bulan Dzulhijah

Sebentar lagi umat islam akan bertemu dengan bulan Dzulhijah, bulan di mana selalu identika dengan ibadah haji dan umrah, Idul Adha, dan puasa Arafah. Selain itu masih banyak amalan yang bisa laksanakan oleh umat muslim, antara lain:

  1. Memperbanyak takbir

Berzikir berbanyak takbir, tahmid dan tahlil sesuai dengan firman Allah SWT di dalam QS. Al Hajj ayat 28 yang kemudian dipertegas lagi dengan hadis riwayat Ahmad, perbanyak takbir, tahmid dan Tahlil. Mengutip dari perkataan Ruslan yang juga menyampaikan hadis Maukuf dimana Ibnu Umar dan Abu Hurairah berpergian ke pasar pada sepuluh hari pertam di Bulan Dzulhijah seraya mengumandakangkan takbir, tahmid dan tahlil. Kemudian orang – orang yang menyaksikannya mengikuti takbir Ibnu Umar dan Abu Hurairah. Kebiasaan para sahabat ini merupakan salah satu bukti dianjurkan amalan ini.

  1. Puasa Arafah

PuasaArafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada saat itu kaum muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji tengah wukuf di Padang Arafah  Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang wukuf di Arafah dilarang berpuasa. Adapun keutamaan puasa ‘Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah saw,

Artinya: Dari Abi Qatadah al-Anshari, bahwasanya Rasulullah saw ditanya tentang puasa Arafah, lalu ia berrsabda: “Puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa (selama dua tahun), yakni satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa ‘Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa selama setahun yang telah lalu” (HR Muslim)

  1. Berhias dengan memakai pakaian bagus dan wangi – wangian

Sebagaimana pada shalat Idul Fitri, orang menghadiri shalat Idul Adha juga dituntunkan agar berpenampilan rapi. Yaitu dengan berhias, memakai pakaian bagus dan wangi-wangian.

Artinya: Dari Ja‘far Ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi saw selalu memakai wool (burdah) bercorak [buatan Yaman] pada setiap Id. [HR. asy-Syafi‘i dalam kitabnya al-Musnad, I:152, hadis nomor 441].

  1. Tidak makan sejak fajar sampai dengan selesai shalat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri, untuk Idul Adha dituntunkan agar orang tidak makam terlebih dahulu sejak fajar sampai dengan selesai shalat Idul Adha. Hal ini sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi saw.

  1. Artinya:Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik bahwa ia berkata: Adalah Rasulullah saw tidak pergi ke shalat Idul Fitri sebelum beliau makan beberapa kurma. [HR. al-Bukhari].
  2. Artinya: Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya [yaitu Buraidah Ibnu al-Husaib] ia berkata: Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sampai shalat lebih dahulu. [HR. at-Tirmidzi].

Tag: amalan di bulan dzulhijah

Referensi:

  1. https://suaramuhammadiyah.id/2020/07/29/tuntunan-puasa-arafah-dan-amal-ibadah-menyambut-idul-adha/
  2. https://muhammadiyah.or.id/memperbanyak-takbir-tahmid-dan-tahlil-di-bulan-dzulhijjah/

Kontributor:

Zulfa Erlin M, SIP