Ana Pujiastuti, SIP menjadi Presenter di SILASMA 2023
Selasa-Kamis/21-23 Februari 2023, Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (FPPTMA) mengadakan kegiatan Silaturahmi Nasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (SILASMA). Bertempat di Lombok Raya Hotel kegiatan ini berjalan lancar. Tema kegiatan ini yakni ” Membangun Ekosistem Digital: Transformasi Perpustakaan Mendukung Merdeka Belajar”. Rangkaian dari kegiatan ini yakni call for papers, rakornas, seminar nasional dan FPPTMA Awards.
Rakornas dilaksanakan pada hari Selasa/21 Februari 2023 dari pukul 20.00-22.00 WITA. Rakornas dihadiri oleh pengurus pusat FPPTMA, Koordinator Wilayah dan Anggota FPPTMA. Keesokan harinya, hari Rabu/22 Februari 2023 mulai sekitar pukul 08.30 WITA dilaksanakan pemberian FPPTMA Awards, salah pemenangnya adalah Pustakawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yakni Ana Pujiastuti, SIP yangberhasil menjadi juara harapan 1 di kejuaraan riset terbaik. Setelah pemberian awards, acara selanjunya adalah seminar nasional yang disampaikan oleh Bapak Dr. Syafril, S. Pd., M. Pd dan Bapak Ismail Fahmi, Ph. D.
Pukul 13.30 WITA dilanjutkan dengan presentasi call for papers. Ana Pujiastuti, SIP menjadi presenter kedua dalam kelompok karya inovasi dengan judul Promosi Buku di Perpustakaan Perguruan Tinggi melalui Booktube. Acara presetasi ini dipandu oleh moderator oleh Ibu Rohana, M. IP dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram. Hari Kamis menjadi hari terakhir dari rangkaian kegiatan ini dengan agenda cultural tour di Desa Adat Sade, Sirkuit Mandalika, Bukit Seger, dan Pantai Tanjung Aan.
Kegiatan ini memberikan jalan bagi pustakawan untuk mengembangkan kemampuan melalui tulisan dan karyanya yang dapat dijadikan media sharing informasi dan mengembangkan keilmuan khususnya ilmu kepustakawanan. Lebih dalam lagi, ajang ini sebagai media silaturahmi dan berjejaring antar Perpustakaan se-Indonesia. Dampak jejaring inilah yang mengantarkan perpustakaan dan pustakawannya tergerak untuk membuka diri, ber-inovasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan pemustakanya. Hal inilah yang kelak melatarbelakangi perpustakaan sebagai mitra kolaboratif bagi pemustakanya dalam arti sesungguhnya. (ap)