Alasan Seorang Muslim Waspada Terhadap Program New Age Movement

Meningkatnya tekanan hidup manusia modern sejalan dengan meningkatnya kebutuhan rasa tenang dan damai. Ketika agama tidak lagi menjadi tempat bersandar, hadirnya praktik spiritual yang tidak mengikat menjadi solusi bagi manusia modern. Praktik New Age Movement (NAM) dilatar belakangi adanya tekanan kehidupan modern yang serba cepat dan instan. Tawaran-tawaran spiritualitas menggoda manusia modern yang rindu hidup tenteram dan damai hatinya (Suteja, 2009). Tumpuan gerakan ini ada di manusia dan menolak adanya Tuhan. Bagi gerakan ini manusia adalah pencipta. Manusia yang memiliki kekuatan untuk mengatur dan berdiri sendiri tanpa bantuan sesuatu di luar darinya.Menurut mereka, manusia bisa mencapai kesempurnaan yang mutlak.

Sebagai seorang muslim , kita patut  berhati-hati khususnya hal yang berkenaan dengan aqidah. Berikut uraian bahayanya praktik NAM bagi umat Muslim, diantaranya :

  1. Mempercayai Kekuatan Sebuah Benda

Dalam Feng Shui mempercayai benda-benda yang akan mendatangkan kebahagiaan, kesehatan bahkan keberuntungan. Sebagai contoh : kura-kura yang memiliki simbol keberuntungan, gajah sebagai simbol penarik rejeki dan lonceng sebagai simbol damai & harmoni. Selain itu terdapat kepercayaan terhadap jimat atau batu untuk menjaga keselamatan diri. Diperlukan adanya literasi informasi khususnya pemahaman aqidah bagi umat Muslim supaya tidak terjebak dalam perbuatan syirik dan berujung terhadap kesesatan.

Kayakinan orang muslim, tidak ada doa yang Allah SWT tolak. Doa-doa tersebut akan dikabulkan menurut waktu terbaik-Nya. Bagi Allah  SWT menakdirkan apapun sangat mudah. Sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk selalu berprasangka baik, ihtiar secara maksimal dan tawakal kepada ketetapan Allah SWT.

ʺSesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar“.

(QS. An-Nisa, 48)

  1. Meminta bantuan selain Allah

Dengan cara mengucapkan mantra atau kata-kata yang diulang-ulang dengan tujuan untuk mengisi kekuatan alam pada tubuh manusia, dan memunculkan  kekuatan yang tersembunyi dalam tubuh manusia. Tontonan yang baik hendaknya menuntun kita menjadi pribadi yang bijak. Sebagai umat Muslim hanya diperbolehkan menggantungkan harapa kepada Allah SWT berupa tuntunan doa-doa maupun bentuk amalan zikir.

Mengembalikan semua ujian kepada Sang pemilik jawaban akan menjadi lebih bijak karena Allah SWT mengetahui apa yang akan terjadi. Hal yang harus selalu dipegang bahwasanya ujian yang diberikan tidak akan melebihi dari kemampuan dan kesanggupannya. Adakalanya Allah ingin kita dekat dengan cara membungkus nikmat dengan lembaran-lembaran cobaan.

ʺSesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah !” maka jadilah sesuatu itu“.

(QS. Yasin, 82)

  1. Mengemas kekafiran dengan istilah ilmiah

Bagi kaum Muslim, perbuatan syirik adalah dosa besar dan sangat berbahaya bagi akidahnya. Namun bagi gerakan ini mengemas kekafiran dengan istilah ilmiah, seperti pengganti istilah ilmu nujum dengan istilah ilmu energi, dan mengganti nama ramalan dengan nama analisis kepribadian atau graphology. Dalam praktek graphology memaparkan kemampuan untuk membaca masa depan dan nasib seseorang melalui bentuk tulisan tangan dan tanda tangan. Propaganda yang dimainkan NAM sangat rapi dengan balutan sains. Hal ini sering mengecoh sudut pandang kita agar masuk ke dalam ajarannya.

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan dzalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan) kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui“

 (Q.S Al-A’raf: 33)

  1. Keyakinan wihdatul wujud

Keyakinan wihdatul wujud (menyatunya alam dan Tuhan ) ini adalah keyakinan utama bagi NAM. Para penganut NAM meyakini bahwa alam semesta sama dengan Tuhan. Hal ini berlawanan dengan keyakinan orang Muslim dimana Tuhan tidak memiliki tandingan. Satu-satunya tempat pengabul doa dan sumber kekuatan dalam kehidupan.

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”.

(QS. Al-Ghofir, 60)

 

Referensi:

 Suteja, H. (2009). Posmodern, New Age and Sufism: (SSRN Scholarly Paper ID 1488554). Social Science Research Network. https://doi.org/10.2139/ssrn.1488554

 

Kontributor:

Ana Pujiastuti (Pustakawan UAD Kampus 4)