BERJEJARING KE PERPUSTAKAAN DI JAKARTA

Melesatnya perkembangan internet dewasa ini bak dua sisi mata pisau yang memiliki efek baik dan sebaliknya bagi penggunanya. Hal inilah yang menjadi peluang bagi perpustakaan-perpustakan untuk mengambil sisi baik dan memanfaatkan kehadiran internet guna memperlancar proses pekerjaan. Berjalannya waktu migrasi dari koleksi cetak ke digital tidak dapat dibendung, hal ini yang melatarbelakangi perpustakaan untuk sigap dan siap untuk merealisasikan metamorfosa koleksi perpustakaan. Kehadiran koleksi cetak dan digital tidaklah cukup bagi keberlangsungan perpustakaan. Tidak ada satupun perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan referensi pemustakanya tanpa adanya jejaring. Jejaring antar perpustakaan inilah yang akan memperkaya koleksi dan kemudahan akses bagi pemustaka. Sama halnya yang dilakukan oleh Pustakawan Perpustakaan Universitas Ahamd Dahlan (UAD), tanggal 12-14 Desember 2017 melakukan kunjungan kerja ke beberapa perpustakaan di Jakarta.

Tanggal 12 Desember 2017 menjadi awal kunjungan rombongan Perpustakaan UAD yang terdiri dari Tri Sundari, Endang Bekdjo S, Gretha Prestisia R K, M. IP, Nanik Arkiyah, M. IP mengunjungi ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI). Kedatangan rombongan dari Perpustakaan UAD disambut hangat oleh Wahid Nasihuddin, SIP selaku Editor dan Koordinator Penerbitan Jurnal BACA. Kini, Jurnal BACA menduduki peringkat 1 se-Indonesia dalam hal pengelolaan informasi. Bapak Wahid Nasihuddin, SIP mengungkapkan, “konotasi bekerja di perpustakaan hanya menunggu buku dan menjadi pekerjaan yang membosankan. Hal inilah yang dapat ditangkap pustakawan dan dijadikan peluang besar untuk mengembangkan potensi diri melalui karya publikasi”. Melanjutkan tujuan awal dari berjejaring,  rombongan Perpustakaan UAD berkunjung ke bagian kerjasama untuk membahas tindaklanjut agar hubungan antara UAD dan PDII-LIPI semakin erat melalui kemudahan akses sivitas akadmika UAD dalam mengakses informasi yang ada di PDII-LIPI.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan Perpustakaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi tujuan rombongan Perpustakaan UAD di hari kedua. Kedua perpustakaan ini sangat manarik dan menginspirasi untuk me- relayoutPerpustakaan UAD agar lebih representatif, dampaknya pemustaka akan lebih nyaman dan tertarik untuk memaksimalkan keberadaannya. Desain dan tata ruang yang nyaman bagi pemustaka adalah hal yang tidak bisa lepas dari rangkaian pelayanan prima dari sebuah perpustakaan, sekalipun ruangannya tidak terlalu luas.

Rangkaian jejaring diakhiri dalam kegiatan sarasehan yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Bersama rombongan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisiyah (FPPTMA), Perpustakaan UAD diberikan kesempatan untuk mempresentasikan perihal fitur unggah mandiri karya tugas akhir yang ada di UAD atau lebih ke pengembangan dan pengelolaan repository. Nanik Arkiyah, M. IP memaparkan mengenai fitur unggah mandiri yang sejak pertengahan 2016 dijalankan oleh Perpustakaan UAD yang berujung terhadap kemudahan akses, efektif dan efisien baik bagi pemustaka maupun pustakawannya sendiri. Layanan unggah mandiri Tugas Akhir (TA) akan berjalan jika dari pemangku kebijakan, pustakawan, dan biro-biro terkait mampu duduk bersama dan mensukseskan program tersebut. Rangkaian berjejaring yang dilakukan oleh Pustakawan Perpustakaan UAD sebagai ajang untuk menambah pengetahuan dan membuka pandangan bahwa sebuah perpustakaan bukanlah organisasi kaku yang dituntut dinamis untuk selalu menyesuaikan dengan kebutuhan pemustakanya yang berujung terhadap kemudahan akses koleksinya. (tha/ap)