Dibalik Musibah
Dalam islam musibah diartikan peristiwa yang tidak menyenangkan, kesulitan, kesusahan. Sedangkan secara istilah musibah diartikan semua peristiwa buruk yang menimpa manusia. Adapun musibah bisa berupa kesenangan ataupun kesengsaraan dengan tujuan untuk menguji manusia. Dalam Al Quran Surah Al Ankabut : 2 disebutkan:
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُون
“Apakah manusia itu mengira bahwasanya mereka akan dibiarkan begitu saja setelah mengucapkan ‘Kami beriman’ sementara mereka tidak akan mendapatkan cobaan dan ujian” (QS. Al-‘Ankabuut:2)
Agama islam mengajarkan bahwa cobaan dan ujian baik itu kesenangan atau kesusahan pasti akan diterima oleh manusia untuk menguji kadar keimanan setiap manusia yang mengaku beriman hanya kepada Allah. Ujian dari Allah bermacam macam ada yang dari dirinya sendiri misalnya sakit tak kunjung sembuh, atau yang berkaitan dengan anak keturunannya tidak patuh kepada orang tua, suka berbuat onar, maksiat dan lain – lain dapat juga rasa takut kelaparan tidak punya harta,dan kedudukan. Tapi ketahuilah bahwa Allah tidak seburuk seperti yang hamba sangkakan melainkan dibalik musibah yang diberikan kepada manusia Allah mempunyai maksud yang baik agar manusia dapat mengambil pelajaran dari musibah dan bencana untuk menjadi peringatan bagi manusia agar Kembali kepada agamanya, syariatnya. Dan dapat berpikir bahwa semua bencana yang terjadi seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor adalah akibat dosa yang dilakukan umat manusia. Seperti yang terdapat dalam QS As Syura : 30
ٓ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu Qs As Syura;30).
Allah menegaskan bahwa dialah yang menjadikan bumi tenang maka alam semesta akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi manusia dan semua makhluk didalamnya. Akan tetapi ketika manusia membangkang kepadaNya maka sangat mudah bagi Allah untuk mengguncang bumi, memporak porandakan bumi dan menurunkan siksanya dari langit. Dan ketika peristiwa itu terjadi siapakah yang dapat menyelamatkan diri. Tujuan Allah memberikan musibah adalah agar manusia menyesali dosa, bertaubat, berhenti dari kedurhakan, mengevaluasi diri. Pelajaran yang bisa diambil dari semua musibah yang terjadi agar manusia menyadari bahwa peringatan, ujian dan hukuman karema dosa yang melampaui batas. Perilaku membiarkan kesyirikan, kemaksiatan, zina, lesbi, homoseks, meninggalkan kewajiban sholat, kemungkaran, berbuat dzalim adalah faktor terjadinya musibah.Dan jangan lupa pula kesenangan yang bertubi – tubi harta berlimpah, anak keturunan yang banyak, dan kemewahan lainnya adalah bentuk ujian juga apakah manusia yang diberi kesenangan dunia akan tetap beriman dan menggunakan untuk meramal sholeh.
Banyak cara Allah menguji setiap manusia untuk mengetahui kadar iman setiap manusia. Namun sebagai orang yang beriman meyakini bahwa cobaan musibah yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia bukanlah azab melainkan sebagai penghapus dosa. Hal sebaliknya bagi orang yang tidak beriman cobaan atau musibah dimaknai sebagai hukuman atau siksaan yang disegerakan didunia sebagai azabdan siksaan yang lebih berat dan kekal di akherat selama mereka tidak bertaubat. Kasih sayang Allah SWT begitu luas terhadap hamba- hambaNya yang beriman. Maka berbahagialah kita termasuk orang – orang yang beriman dan senantiasa selalu taat kepada dzat yang memberi kita nafas dan kehidupan.
Referensi:
Muhaimin Al Qudsi.,2012.,Cara ampuh mengubah musibah menjadi berkah Penerbit : Yogyakarta; Dive Press
Kontributor:
Tri Sundari (Pustakawan UAD Kampus 2)