Jauhkanlah Diri Kita Dari Sifat Takabur!
Hal yang dianggap sederhana namun dengan mudah dapat menghancurkan silaturahmi baik di lingkungan rumah, pekerjaan, maupun bisnis adalah sifat takabur. Menurut Koesno (2021) takabur artinya adalah membanggakan diri sendiri. Orang yang takabur akan melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain dan memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapapun. Mata manusia seringnya hanya memandang apa yang terlihat, tanpa mau berempati untuk memperluas sudut pandangnya. Di era internet yang cukup canggih ini, banyak orang yang bermimpi menjadi trend centre dengan cara adu outfit maupun adu gaya hedon. Hal tersebut adalah hak masing-masing orang, namun akan menjadi salah jika menganggap orang-orang yang tidak sekufu dengan mereka adalah makhluk rendah yang bisa dengan mudah dicaci maki bahkan menjadi bahan bullying.
Menurut Koesno (2021) penyebab tumbuhnya sifat takabur di diri seseorang, sebagai berikut:
- Merasa apa yang diucapkan benar, sehingga menganggap orang lain salah;
- Gila pujian;
- Merasa banyak ilmu, banyak harta;
- Nasab (garis keturunan) dan kelebihan fisik yang dimiliki.
Ketika kita mampu menghindari sifat menyengsarakan ini dalam kehidupan kita maka hari-hari yang kita jalani akan lebih damai, tenang, dan menyenangkan. Adapun cara supaya kita terhindar dari sifat yang menyengsarakan menurut Sutardi (Sutardi, 2023) sebagai berikut:
- Mengakui kekurangan dan kesalahan. Takabur seringkali muncul karena seseorang merasa terlalu percaya diri dan meremehkan orang lain;
- Menjaga keseimbangan antara rasa percaya diri dan rendah hati. Rasa percaya diri yang baik dapat membantu Anda dalam mencapai tujuan dan meraih kesuksesan, sementara sifat rendah hati dapat membantu Anda dalam menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain;
- Bersikap ramah dan empati. Cobalah untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti yang Anda inginkan dari mereka. Dengarkan pandangan dan pendapat orang lain dengan terbuka dan hargai kontribusi mereka.
Takabur merupakan sifat yang tercela, sebagaimana Firman Allah SWT berikut ini:
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرٍۚ
“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Referensi:
Koesno, D. (2021). Pengertian Takabur dalam Islam, Dalil, Ciri-Ciri dan Contohnya. Retrieved May 18, 2023, from Tirto.id website: https://tirto.id/pengertian-takabur-dalam-islam-dalil-ciri-ciri-dan-contohnya-gbNL
Sutardi, D. (2023). Cara Menghindari Sifat Takabur dalam Diri. Retrieved May 18, 2023, from Disway.id website: https://disway.id/read/694814/cara-menghindari-sifat-takabur-dalam-diri
Kontributor:
Uvan Susani, S. Pd. I (Pustakawan UAD Kampus 4)