Rezeki dalam Ajaran Islam
Rezeki adalah kenikmatan, keberkahan, karunia yang diberikan kepada Allah Swt pada hamba-Nya. Menurut Islam jenis rezeki, antara lain:
- Rezeki umum: segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Contoh: rumah, harta, kesehatan, kendaraan, dan lain sebagainya yang didapatkan baik secara halal maupun haram.
- Rezeki khusus: segala hal yang bermanfaat dalam menegakkan iman dan taqwa seseorang. Contoh: ilmu, amal shalih, rezeki halal penuh berkah yang membuat seseorang lebih taat kepada Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya. Rezeki ini akan menghantarkan seseorang atau hamba yang mukmin untuk meraih kebahagiaan sejati di dunia maupun di akhirat.
Rezeki yang didapatkan secara halal adalah rezeki yang diperoleh atau dicari sesuai dengan ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Saw dan dipergunakan untuk kebaikan.
Rezeki yang berkah akan membawa kebaikan kepada pemiliknya maupun orang lain yang menerimanya. Seperti janji Allah Swt kepada hamba-Nya yang mau bersyukur. Semakin digunakan untuk kebaikan, rezeki yang didapat akan semakin bertambah. Maka, rezeki yang halal dan berkah adalah hal yang harus selalu kita upayakan.
Kepastian rezeki dapat kita temukan dalam mushaf quran surat Ibrahim ayat 7: Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahkan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Selain itu dalam mushaf quran surat Al A’raaf ayat 96: “Sekiranya penduduk berbagai negeri mau beriman dan taat kepada Allah, niscaya Kami akan bukakan pintu-pintu berkah kepada mereka dari langit dan dari bumi. Akan tetapi penduduk negeri-negeri itu mendustakan agama Kami, maka Kami timpakan adzab kepada mereka karena dosa-dosa mereka.”
Pintu berkah dari langit dan bumi yang dimaksud adalah kebaikan yang di dapatkan dari langit yaitu ada hujan. Sedangkan kebaikan dari bumi ada tumbuh-tumbuhan, hewan ternak mereka dalam kehidupan paling subur, kesejahteraan lahir batin, rezeki yang melimpah tanpa kelelahan, kesusahan, kelebihan dan kesulitan.
Dalam mencari rezeki halal dan berkah adalah dengan menjauhi segala larangan-Nya yaitu perkara yang haram. Perkara yang haram, contohnya: mencari rezeki dengan cara yang curang, mencuri, korupsi, berzina, maksiat, berjudi, atau perbuatan menutup diri dari perbuatan yang diajarkan oleh Allah Swt. Perbuatan kufur akan mendatangkan laknat dan kesengsaraan.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt dan dijauhkan dari segala kekufuran. Aamiin……
Referensi
- “Naskah Kajian Al-Aqsha, An Naba”, 2021
- simpesite.com
Kontributor:
Naning Wardani, S. I. Pust