PELATIHAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MASJID SE-PCM KASIHAN

Kamis, 25 Mei 2017 Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 56 bekerja sama dengan Perpustakaan UAD mengadakan acara Pelatihan Manajemen Perpustakaan Masjid. Kegiatan ini dilaksanaknan di Masjid Dakwah, Padokan Kidul Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah anggota takmir dan mahasiswa KKN UAD Alternatif 56 se-PCM Kasihan. Pelatihan manajemen perpustakaan masjid bagi takmir bemanfaat sebagai wahana sharing pengalaman dan ilmu dalam merintis maupun mengembangkan perpustakaan masjid, sedangkan bagi mahasiswa KKN pelatihan ini bermanfaat sebagai bekal untuk mendukung kegiatan pembangunan perpustakaan masjid yang dijadikan posko kegiatan KKN.

Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan UAD Bapak Drs. Tedy Setiadi, M.T mengatakan hadirnya perpustakaan masjid harapannya bisa mendukung kegiatan yang ada di masjid, kegiatan TPA misalnya. Dengan adanya koleksi yang relevan dengan kegiatan TPA maka proses belajar mengajar akan lebih maksimal. Senada dengan materi yang beliau sampaikan dengan judul Pemberdayaan Perpustakaan Masjid Membantu Peningkatan Kualitas Umat, terkelolanya perpustakaan dengan baik akan meningkatkan minat baca bagi jamaah masjid yang bersangkutan. Dengan budaya baca yang baik, harapannya budaya tulis dapat tergali sehingga tercipta siklus literasi informasi.

Materi kedua disampaikan oleh Ana Pujiastuti, SIP dengan judul Peran Perpustakaan Masjid bagi Masyarakat yang disertai dengan praktek cara mengolah buku dari awal hingga buku bisa dipinjamkan kepada jamaah. Praktek dibagai menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok mengolah buku dari inventarisasi, klasifikasi, pelabelan, hingga penempelan slip tanggal kembali. Harapannya peserta pelatihan mendapat pencerahan bagaimana mengelola sebuah pepustakaan masjid. Ia juga menyampaikan tidak harus menggunakan istilah perpustakaan jika dirasa terlalu “berat”. Peserta dapat menyesuaikan dengan keadaan masjid masing-masing dan boleh menggantinya dengan taman bacaan maupun pojok baca. Harapannya pemilihan nama tersebut lebih membumi dan lebih luwes jika diaplikasikan di masjid yang bersangkutan. Bukanlah ribuan koleksi yang melatarbelakangi eksisnya sebuah perpustakaan masjid, namun kesamaan visi dari para pengelola perpustakaan masjid inilah yang menjadi pondasi utama, pungkasnya. (ap)