Pengajian Dosen dan Karyawan UAD

Ustadz: Sigit Yulianto

 

As-Saffat Ayat 171 – Ayat 179

Wa laqad sabaqat Kalimatunaa li’ibaadinal mursa liin

Innaa hum lahumul mansuuruun

Wa inna jundana lahumul ghaalibuun

Fatawalla ‘anhum hatta hiin

Wa absirhum fasawfa yubsiruun

Afabi’azaabinaa yasta’jiluun

Fa izaa nazala bisaahatihim fasaaa’a sabaahul munzariin

Wa tawalla ‘an-hum ḥattā ḥīn

 Wa absir fasawfa yubsiruun

Artinya :

Dan sungguh, janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,  (yaitu) mereka itu pasti akan mendapat pertolongan.

Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang. Dan benarlah, sesungguhnya bala tentara Kami, para rasul dan pengikut mereka, itulah yang pasti menang karena telah membela agama Allah.

Maka berpalinglah engkau (Muhammad) dari mereka sampai waktu tertentu,

dan perlihatkanlah kepada mereka, maka kelak mereka akan melihat (azab itu).

Maka apakah mereka meminta agar azab Kami disegerakan?

 Maka apabila (siksaan) itu turun di halaman mereka, maka sangat buruklah pagi   hari bagi orang-orang yang diperingatkan itu.

Dan berpalinglah kamu dari mereka hingga suatu ketika.

Dan perlihatkanlah, maka kelak mereka akan melihat (azab itu).

Sungguh Allah akan menolong Para Rosul dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah, kemenangan itu akan didapatkan. Orang-orang yang menentang Allah. Dengan kesombongannya, dengan kekufurannya menantang azab untuk disegerakan. Kalau azab itu benar-benar Allah berikan, maka hari itu adalah  hari terburuk bagi mereka. Kalimat-kalimat dalam ayat tersebut di atas disampaikan Allah  sebagai sebuah kabar gembira, bahwa kedzaliman akan mendapat balasannya, agar bisa menjadi semangat para Rasul dan hamba-hamba Allah yang beriman, yang menghadapi kesulitan yang luar biasa itu untuk tetap bertahan  dalam mentaati ajaran-ajaran Allah SWT. Sudah merupakan ketetapan Allah sejak dahulu,bahwa para Rasul dan orang-orang beriman  akan mendapat pertolongan Allah dalam menjalankan tugas dakwahnya. Telah pasti pula akan menang terhadap orang-orang kafir atau penentang-penentang Nya.

 

Kontributor:

Endang B. Sukeni (Pustakawan UAD Kampus 5)