Pengajian Milad Ke 60 UAD

18 Desember 2020

Oleh:  Dr. H. Agung Danarto, M.Ag

Usia 60 Tahun bisa dimaknai dengan beraneka ragam. Tua atau muda bukan terletak pada kalender, tetapi pada pembicaraan-pembicaraan sehari-hari.  Kalau pembicaraan sehari hari konsepnya tentang kebesaran masa lalu. Itu tandanya institusi  itu sudah tua. Tetapi kalau pembicaraannya membicarakan  tentang masa depan  berarti  institusi itu masih muda  dan akan terus berkembang. Salah satunya adalah Universitas Ahmad Dahlan. KH Ahmad Dahlan adalah satu tokoh pembaharuan yang luar biasapada zamannya, yang memikirkan jauh maju kedepan dibandingkan pikiran orang-orang yang ada pada masanya. Kalau kita lihat periode masa di mana KH Ahmad  Dahlan hidup, itu sebelumnya  Islam di Indonesia adalah Islam Tasyawuf. Dimana kehidupan keseharian  yaitu kehidupan warnanya  warna Tasyawuf.

 Ilmu Qur’an  dan Ilmu Hadist belum dipelajari pada waktu itu. Bahkan Fiqih pun sangat terbatas sekali. Pada waktu itu Islam Tasyawuf adalah Islam yang dianggap paling kontepibel dengan keyakinan , kepercayaan  orang Indonesia sebelum Islam datang yaitu Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme.  Karena Islam Tasyawuf belum  terlalu mementingkan aspek Syariat, belum terlalu mementingkan hal-hal yang  sifatnya pemurnian Aqidah. Tasyawuf dalah insan kamil/manusia  sempurna yang  bisa mengalahkan kehidupan duniawi untuk mensucikan diri  dengan harapan bisa ketemu dengan Tuhannya.

Konsep untuk menjadi Insan kamil itulah konsep Zuhut. Bagi mereka zuhut itu adalah  meninggalkan kehidupan duniawi dan kehidupan materi. Sehingga insan kamil bagi orang Zuhut, bagi orang sufi adalah meninggalkanurusan duniawi. Spiritualitas ini yang dibongkar oleh  KH ahmad Dahlan. Insan Kamil bagi KH Ahmad Dahlan adalah orang yang bergumul sedemikian rupa bagi kehidupan duniawi, tetapi dia sukses  untuk menjalankan tugasnya sebagai  Khalifah Allah di muka bumi.  Spiritualitasnya dibangun seperti itu.  Sehingga mendekatkan diri  kepada Allah yang baik  itu bukan dengan melakukan  Riyaudhoh Batiniah,  dengan senantiasa khusyuk, tawadu’ di masjid setiap hari, setiap saat menghabiskan waktunya.  Tapi ibadah menurut versi KH Ahmad Dahlan  adalah dengan jalan  berada dalam pusaran kehidupan duniawi yang begitu dinamis dan dia hadir di dalamnya , untuk mempengaruhi semuanya, agar semua sesuai dengan  aturan-aturan, ajaran-ajaran Allah SWT. Surat Al Jasiyah ayat 23, yang artinya : “ Tahukah kamu sekalian yang menjadikan Tuhannya hawa nafsunya “

Hawa nafsu itu semua keinginan-keinginan terhadap berbagai macam kehidupan duniawi; harta, tahta, kedudukan, pasangan hidup, dan sebagainya, itu yang kemudian ingin diraih. Kalau dia memperturutkan  hawa nafsunya, inilah yang dikritik KH. Ahmad Dahlan, sebagai mempertuhankan hawa nafsunya. Dan inilah yang dibongkar dalam rangka membangun spiritualitas yang berkemajuan. Insan Kamil konsepnya ialah  sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat yang terbaik untuk manusia yang lainnya. Spiritualitas Paripurna  adalah bisa mengeluarkan harta untuk sesuatu yang secara langsung tidak untuk memenuhi kebutuhan dirinya.

  1. Ahmad Dahlan membangun Teologi Amal Sholeh. Wal Asri salah satu surat yang diajarkan KH. Dahlan kepada muridnya, konon sampai tujuh bulan ini, banyak hal dikupas KH. Ahmad Dahlan. “Innal insaana lafii khusr, Il lal laziina aamanu wa ‘amilus saali haati wa tawa saw bil haqqi wa tawa saw bis sabr” Amal Sholeh oleh KH. Ahmad Dahlan dianggap sebagai bukti keimanan. Sehingga orang yang beriman, harus melakukan amal sholeh, orang yang beriman harus berperilaku baik, berperilaku konstruktif. Amal Sholeh ini kemudian ditradisikan, dibudayakan dalam Muhammadiyah, yaitu menjadi  amal usaha, sebagai bukti keimanan kepada Allah SWT.
  2. Dahlan juga membangun Theologi Al Maun. Ini yang menyebabkan orang Muhammadiyah itu tangannya selalu di atas. Tangan di atas itu lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada tangan di bawah. Sehingga karakter Muhammadiyah di masa itu memberi. Dari Al Maun akhirnya menimbulkan berbagai macam gerakan  Muhammadiyah. Yang mengarah kepada kaum dhu’afa  dan Mustadz Afin.

Awalnya KHA. Dahlan mendirikan 3 yaitu :

  1. Rumah Miskin
  2. Panti Asuhan
  3. PKU.

Tantangan  pendirian Rumah Sakit PKU pertama kali  adalah golongan muda melakukan penolakan, tetapi akhirnya PKU berkembang . Yang tidak berkembang adalah Rumah Miskin. Dari Wal Asri juga ada Theologi Dakwah. Dakwah ydilakukan KH Ahmad Dahlan  dasarnya Watawa Soubil Haq Watawa Soubis Sobr yaitu Tauziah. Masa awal yang diajarkan KH Ahmad Dahlan adalah Tauziah. KH Ahmad Dahlan melihat kemungkaran  bukan yang mikro yang yang reaktif, tapi biang dari kemungkaran yaitu :

  1. kebodohan
  2. kemiskinan
  3. Kurang faham tentang Agama

Sehingga yang ingin dirubah KH Ahmad Dahlan adalah kemungkaran secara sistematik, secara komprehensif dan secara menyeluruh. Bukan kemungkaran yang kecil dan kita hadapi secara reaktif. Menghadapi kemungkaran dengan memegang Tauziah yaitu dengan mengajak  secara baik-baik. Dari awal KH Ahmad Dahlan memegang teguh tentang waktu, Bagi KH Ahmad Dahlan, waktu itu memiliki sesuatu hal yang luar biasa yang membentuk satu konsep Theologi tersendiri. Dari segi waktu juga dimasa awal menghadirkan manajemen makro di Muhammadiyah, ada planning, actuating. evaluating,

KH Ahmad Dahlan dalam corak beragama, beragama itu  selalu mendasarkan pada ilmu.Salah satu contoh KH Ahmad Dahlan melihat bahwa  arah kiblat belum sesuai, yang digunakan adalah ilmu geografi atau mungkin ilmu Falaq. Artinya sudah sejak awal KH Ahmad Dahlan menggunakan ilmu pengetahuan. Dan ini sampai kapanpun harus dipegang oleh Muhammadiyah, bahwa dalam  memahami Islam harus menggunakan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuannya itu  bukan hanya tafsir, hadist, fikiq tapi ilmu pengetahuan yang ada dalam perkembangan mutakhir.  Sehingga dalam fatwa-fatwa terakhir katakana covid 19, Muhammadiyah termasuk luar biasa fatwanya antara lain :

  • Sholat Jum’at wajib  dilaksanakan di Masjid, bisa digantikan sholat Dzuhur di rumah.
  • Idhul Fitri, Idhul Adha difatwakan tidak boleh dilakukan di lapangan, kalau mau melakukan silahkan dilakukan di rumah.
  • Termasuk sholat jamaah itu meratakan dan merapatkan shaff. Itu bagaimana kemudian beristihad, memerintahkan untuk  Shaff  nya renggang.

Karena menggunakan ilmu pengetahuan menggunakan impediologi.  Karana menjaga jiwa, menjaga nyawa. Maka kemudian bisa menyebabkan hal yang semula wajib bisa diubah menjadi makruh, bahkan  menjadi haram. Sebaliknya yang haram bisa menjadi Sunnah atau bahkan wajib.  Pergeseran seperti ini yang harus kita kawal, bagaimana memahami ajaran agama berdasar ilmu pengetahuan.

  • Tafsir tentang Fikih bencana adalah tafsirnya Muhammadiyah yang paling komprehensif dibandingkan dengan ulama dimanapun juga. Karena dalam penyusunannya : melibatkan banyak ulama, melibatkan banyak bidang ilmu pengetahuan, Indonesia negeri paling rawan terhadap   Karena menggabungkan antara teks dan ilmu pengetahuan.

Teks itu dipahami bukan dari teks itu sendiri, tetapi dengan ilmu pengetahuan dan spiritualitas. KH Ahmad Dahlan mampu membedakan mana aspek-aspek yang tetap, yang substansi . mana aspek-aspek yang bisa berubah-ubah, karena merupakan sarana ,  prasarana. Ada Hadits yang artinya “ Barangsiapa yang menyerupai satu kaum, satu bangsa,maka dia termasuk golongan kaum itu. “ Yang dilakukan Kh Ahmad Dahlan terinspirasi dari Belanda, misalnya sepulang dari solo KH Ahmad Dahlan mendirikan Hisbul Wathan ( HW ),  Kepanduan, Sekolah, Rumah Sakit.  Tapi karena KH Ahmad Dahlan mampu membedakan mana yang substansi, mana yang sarana prasarana. Sarana Prasarana boleh berubah-ubah, Substansi harus tetap jalan terus.

Salah satu strateginya KH Ahmad Dahlan untuk membesarkan Muhammadiyah adalah dengan melakukan imitasi,  kalau sekarang orang menyebut ATM,  Amati, Tiru, Modifikasi . Perkembangan kontemporer diamati, mana yang baik diadopsi, diimitasi oleh Muhammadiyah, baru kemudian ada modifikasi-modifikasi di sana-sini. Sehingga  berbagai amal usaha yang dimiliki   kiblatnya Eropa, mengikuti apa yang terjadi di eropa, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit itu kiblatnya Eropa, karena kemajuan peradaban saat ini berada di eropa.

Yang juga KH Ahmad Dahlan lakukan yang ternyata mampu memunculkan banyak amal  usaha adalah konsep tentang harta. Konsep harta  :  harta yang dicari oleh seseorang itu bukan  hanya yang dihabiskan oleh  dirinya sendiri.  ( Surat At Taubah 53  : yang artinya dan orang-orang yang menyimpan harta bendanya emas dan perak , kemudian tidak menginfaqkannya DI jalan Allah, maka beritakanlah kabar kepada mereka akan Adzab yang pedih”) Sehingga konsep harta tidak dihabiskan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk infaq. Ada juga konsep Jihad KH Ahmad Dahlan, jihadnya yaitu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apalagi untuk membesarkan amal usaha  muhammadiyah ini dinamakan. Jihad Fisabilillah,  Jihad di jalan Allah. Bukan jihad yang diartikan membantai orang lain, menyakiti orang lain, menghilangkan nyawa orang lain. Inilah spiritualitasnya KH Ahmad Dahlan yang kita ambil contoh, arahnya adalah  Islam yang maju, orientasinya memajukan Islam, tetapi dia sendiri  tidak terkoptasi oleh kehidupan duniawi tetapi kembalilah kepada Muhammadiyah. Dalam pandangan KH Ahmad Dahlan, manusia sempurna  itu dicitrakan oleh Nabi Muhammad dan para sahabat  yang dijamin  masuk surga,

Kontributor:

Endang B. Sukeni (Pustkawan UAD Kampus 5)